EKONOMI KREATIF - Siapa yang tak
kenal dengan JNE. Perusahaan jasa pengiriman ini terkenal cepat dan kini
merupakan salah satu perusahaan besar dalam jasa ekspedisi, baik lokal, regional bahkan
internasional.
Setiap tahun, perusahana ini
mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Tahun 2014, manajemen JNE
mantergat perolahan pendapatan sebesar
Rp2.5 triliun, sedangkan tahun 2013
memperoleh pendapat Rp1.7 triliun.
"Dalam 4 tahun terakhir
pertumbuhan kita rata-rata 40%. Tahun ini pun kita juga targetkan persentase
yang sama," kata Managing Director JNE, Johari Zein, ketika ditemui di
sela acara Gathering Nasional Kaskus Entrepreneur Club yang digelar di Saung
Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Minggu (25/5) seperti dikutif Tirbun-Jabar.
Untuk merealisasikan target
tersebut, JNE akan menambah 5000 agen di tahun ini. JNE juga mulai membidik
pasar logistik untuk pengembangan usaha. Selama ini JNE masih fokus pada pasar
domestik atau dalam negeri. Hal itu karena market domestik juga memberi
konstribusi signifikan terhadap pertumbuhan JNE yang mencapai mencapai 90%.
"Konsentrasi kita masih di
pasar domestik, lebih pada bagaimana jadi tuan di rumah sendiri dengan berfokus
pada kualitas. Kita inginkan kualitas di perusahaan Indonesia, khususnya di
industri jasa pengiriman tidak kalah dengan perusahaan luar sehingga nanti
kalau ada keterbukaan pasar di Asia nantinya perusahaan yang mengirimkan barang
di Indonesia akan mengalami layanan pengiriman yang persis atau bahkan lebih baik
daripada di negaranya," ujarnya.
Menurut laman Wikipedia, JNE
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama resminya adalah Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir dan menjadi salah satu perusahaan kurir terbesar di Indonesia.
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh Soeprapto Suparno, dirintis
sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TiKi) yang bergerak
dalam bidang jasa kurir internasional.
Dengan delapan orang dan kapital
100 juta rupiah JNE memulai kegiatan usahanya terpusat pada penanganan kegiatan
kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantaranya dari luar negeri
ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE memperluas
jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi
perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong
Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah
antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar
domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan
domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar
domestik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
Akhirnya TiKi dan JNE berkembang
dan menjadi dua perusahaan memiliki arah sendiri-sendiri sehingga kemudian
perusahaan berdiri sendiri dengan manajemen tersendiri. (berbabagi sumber)